Friday, January 25, 2013

Posted by Unknown On 5:59 PM No comments


SISTEM KEAMANAN INFORMASI


1.      AVAILABILITY (Ketersediaan)
Berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi dalam suatu komputer yang - hanya dapat dimanfaatkan oleh orang yang berhak.
Interruption Merupakan ancaman terhadap availability dimana data dan informasi yang berada dalam sistem komputer dirusak atau dibuang sehingga menjadi tidak ada dan ti - dak berguna. (Contoh : Harddisk dirusak, kabel telekomunikasi dipotong, dll.)

2.      CONFIDENTIALITY  (kerahasiaan)
Berhubungan dengan akses membaca data dan informasi yang mana hanya bisa diakses dan dibaca oleh orang yang berhak.
Contoh :           Data personalia
Data Medis, Dll

3.      INTEGRITY
Menjamin  konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang yang berusaha merubah data itu akan ketahuan dan percuma. (mencegah penipuan & kesalahan)
Contoh :
Dari sistem badan milik pemerintah yang sangat mementingkan integritas adalah :
·         Sistem pengendali lalulintas udara (air traffic control)
·         Sistem  pengendali persenjataan militer
·         Sistem pengendali produksi

4.      LEGIMATE USE
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak


TEKNIK PENCURIAN DATA

1. Teknik Session Hijacking
Dengan session hijacking, cracker menempatkan sistem monitoring/spying terhadap pengetikan yang dilakukan pengguna pada PC yang digunakan oleh pengguna (user) untuk mengunjungi situs internet banking. Untuk mengatasi masalah ini pengguna sebaiknya menggunakan komputer yang benar-benar terjamin dan tidak digunakan oleh sembarang orang, misalnya komputer di rumah, kantor, dsb.

2. Teknik Packet Sniffing
Pada teknik ini cracker melakukan monitoring atau penangkapan terhadap paket data yang ditransmisikan dari komputer user ke web server internet banking pada jaringan internet. Cracker yang melakukan teknik ini terkenal juga dengan istilah MITM (Man In The Middle). Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan enkripsi/penyandian paket data pada komputer client sebelum dikirimkan melalui media internet ke web server.

3. Teknik DNS Spoofing
Pada teknik ini cracker berusaha membuat pengguna mengunjungi situs internet banking yang salah sehingga memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berhak. Untuk melakukan tehnik ini cracker umumnya membuat situs internet banking yang mirip namanya dengan nama server ecommerce asli. Misalnya www.klikbca.com merupakan situs yang asli, maka hacker akan membuat situs bernama www.klik_bca.com, www.klikbca.org, www.klik-bca.com, www.klikbca.co.id. Dengan demikian ketika pengguna membuka alamat yang salah, ia akan tetap menduga ia mengunjungsi situs klikbca yang benar.
            Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dapat dipecahkan dengan melengkapi Digital Certificates pada situs asli. Dengan demikian meskipun cracker dapat membuat nama yang sama namun tidak bisa melakukan pemalsuan digital certificate. Pengguna atau pengunjung situs dapat mengetahui bahwa situs itu asli atau tidak  dengan melihat ada tidaknya certificate pada situs tersebut menggunakan browser mereka. Disamping itu webserver eCommerce harus dilengkapi dengan firewall yang akan menyaring paket-paket data yang masuk sehingga terhindar dari serangan Denial Of Service (DoS).

4. Teknik Website Defacing
Pada teknik ini cracker melakukan serangan pada situs asli misalkan www.klikbca.com kemudian mengganti isi halaman pada server tersebut dengan miliknya. Dengan demikian pengunjung akan mengunjungi alamat dan server yang benar namun halaman yang dibuat cracker.
Untuk mengatasi masalah di atas server eCommerce perlu dikonfigurasi dengan baik agar tidak memiliki security hole dan harus dilengkapi firewall yang akan menyaring paket data yang dapat masuk ke situs tersebut.

0 comments:

Post a Comment

Site search

    Unordered List

    More Text