SISTEM KEAMANAN INFORMASI
1. AVAILABILITY (Ketersediaan)
Berhubungan dengan ketersediaan data
dan informasi dalam suatu komputer yang - hanya dapat dimanfaatkan oleh orang
yang berhak.
Interruption Merupakan ancaman terhadap
availability dimana data dan
informasi yang berada dalam sistem komputer dirusak atau dibuang sehingga
menjadi tidak ada dan ti - dak berguna. (Contoh : Harddisk dirusak, kabel
telekomunikasi dipotong, dll.)
2. CONFIDENTIALITY (kerahasiaan)
Berhubungan dengan akses membaca data
dan informasi yang mana hanya bisa diakses dan dibaca oleh orang yang berhak.
Contoh : Data personalia
Data Medis, Dll
3. INTEGRITY
Menjamin konsistensi dan menjamin
data tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang yang berusaha merubah
data itu akan ketahuan dan percuma. (mencegah penipuan & kesalahan)
Contoh :
Dari sistem badan milik pemerintah yang
sangat mementingkan integritas adalah :
·
Sistem pengendali
lalulintas udara (air traffic control)
·
Sistem
pengendali persenjataan militer
·
Sistem pengendali
produksi
4. LEGIMATE USE
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya
tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak
TEKNIK
PENCURIAN DATA
1. Teknik Session Hijacking
Dengan session hijacking, cracker
menempatkan sistem monitoring/spying terhadap pengetikan yang dilakukan
pengguna pada PC yang digunakan oleh pengguna (user) untuk mengunjungi situs
internet banking. Untuk mengatasi masalah ini pengguna sebaiknya menggunakan
komputer yang benar-benar terjamin dan tidak digunakan oleh sembarang orang,
misalnya komputer di rumah, kantor, dsb.
2. Teknik Packet Sniffing
Pada teknik ini cracker melakukan
monitoring atau penangkapan terhadap paket data yang ditransmisikan dari
komputer user ke web server internet banking pada jaringan internet. Cracker
yang melakukan teknik ini terkenal juga dengan istilah MITM (Man In The
Middle). Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan enkripsi/penyandian paket
data pada komputer client sebelum dikirimkan melalui media internet ke web
server.
3. Teknik DNS Spoofing
Pada teknik ini cracker berusaha
membuat pengguna mengunjungi situs internet banking yang salah sehingga
memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berhak. Untuk melakukan
tehnik ini cracker umumnya membuat situs internet banking yang mirip namanya
dengan nama server ecommerce asli. Misalnya www.klikbca.com merupakan situs
yang asli, maka hacker akan membuat situs bernama www.klik_bca.com,
www.klikbca.org, www.klik-bca.com, www.klikbca.co.id. Dengan demikian ketika
pengguna membuka alamat yang salah, ia akan tetap menduga ia mengunjungsi situs
klikbca yang benar.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dapat dipecahkan dengan
melengkapi Digital Certificates pada situs asli. Dengan demikian meskipun
cracker dapat membuat nama yang sama namun tidak bisa melakukan pemalsuan
digital certificate. Pengguna atau pengunjung situs dapat mengetahui bahwa
situs itu asli atau tidak dengan melihat ada tidaknya certificate pada
situs tersebut menggunakan browser mereka. Disamping itu webserver eCommerce
harus dilengkapi dengan firewall yang akan menyaring paket-paket data yang
masuk sehingga terhindar dari serangan Denial Of Service (DoS).
4. Teknik Website Defacing
Pada teknik ini cracker melakukan
serangan pada situs asli misalkan www.klikbca.com kemudian mengganti isi
halaman pada server tersebut dengan miliknya. Dengan demikian pengunjung akan
mengunjungi alamat dan server yang benar namun halaman yang dibuat cracker.
Untuk mengatasi masalah di atas
server eCommerce perlu dikonfigurasi dengan baik agar tidak memiliki security
hole dan harus dilengkapi firewall yang akan menyaring paket data yang dapat
masuk ke situs tersebut.